Tak
habis – habisnya jika kita bicarakan tempat pemandian di Aceh Selatan,
khususnya di Tapaktuan. Pemandian yang satu ini sudah sangat terkenal. Kolam Aroya merupakan sebuah area pemandian yang terdiri atas
beberapa kolam dengan variasi kedalaman dan ukuran. Kolam ini terletak di
Gampong Lhok Bengkuang Barat.
|
Kolam Aroya bagian atas @ kolam atas |
Pemandian
ini sangat ramai di kunjungi masyarakat, terlebih pada hari minggu, kolam –
kolam ini di sini selalu terlihat penuh. Sudah difasilitasi dengan kamar ganti,
WC, warung, doorsmeer, dan lapangan parkir yang luas. Jadi rakan dan sanak akan
betah di sini. Sumber airnya di sini adalah air sungai yang ada di dekat
pemandian, jadi terasa segar dan cocok untuk berekreasi di akhir pekan. Selain
digunakan untuk berekreasi, kolam ini juga digunakan oleh TNI-AD di Kodim 0107
untuk berlatih renang dan digunalan juga untuk melatih atlit renang. Cukup
dengan Rp.2.000, anda sudah bisa menikmati salah satu kolam tersebut hingga
petang.
Untuk menuju kolam Aroya jalan saja ke arah Medan, nanti setelah indom*rt di depan Telkom, di pengkolan ada persimpangan, ambil kiri. Nanti ikuti jalan aspal di tepi sungai sebelum masuk jembatan.
9.
Gampong Panton Luas
Kembali
kita menjelajah ke pedalaman gampong .
Kali ini kita menjelajah gampong paling dalam di Tapaktuan, ya gampong Panton
Luas. Untuk mengakses nya diperlukan perjalanan sekitar 20 menit dengan medan
gunung yang menanjak dan menurun yang dapat di akses dari simpang PT. Adi Lhok
Bengkuang. Ada beberapa hal menarik di gampong ini.
|
Sungai Panton Luas tepat di bawah jembatan gampong tersebut |
Pada
tahun 2011, seorang pekebun dimakan harimau di sekitar sini dan harimaunya di
tangkap dan sempat dipertontonkan kepada masyarakat selama beberapa hari di
gampong ini. Yang paling uniknya di sini terdapat bungker pertahanan jepang
saat perang dunia ke 2. Lalu, di sini juga terdapat sungai panton luas yang
airnya sangat tawar dan segar. Ada juga salah satu hotspot pemandangan teluk
Tapaktuan yang menurut saya paling indah jika di foto dari sini. Benar – benar
suatu tempat yang indah. Walaupun tempatnya terpencil, orang di sini ramah –
ramah, bahkan saya pernah minta ijin memanjat pohon jambu di sini. Eh, malah di
suruh habisin semua jambunya, weleh – weleh. Ramah sekali ya orang Panton Luas
!
Dari kabar terakhir, katanya sudah ada jalan tembus dari Panton Luas ini ke Kecamatan Samadua.
10. Makam Tuan Tapa, Mesjid Tuo
Al-Khairiyah, dan Mesjid Raya Istiqamah.
Kalau kita membahas tentang Tapaktuan, rasanya belum lengkap
tanpa legenda nya. Yap, Legenda Tapaktuan yang sudah santer di masyarakat
Tapaktuan itu sudah terkenal di Aceh. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya legenda tersebut dijadikan sebagai cerita di lomba strory telling. Setelah Tuan Tapa
berhasil mengalahkan kedua Naga untuk merebut Putri Bungsu, konon seminggu kemudian
Tuan Tapa jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Jasad beliau dikuburkan
oleh keluarga Putri Bungsu yang berasal dari negeri fiktif Kerajaan Asralanoka yang
memutuskan untuk tinggal menetap di Negeri Teluk tersebut dan menjadi awal mula
penduduk Tapaktuan.
|
Makam yang telah sejak lama diyakini warga Tapaktuan sebagai makam Tgk Syech Tuan Tapa
Makam ini dipugar oleh belanda pada tahun 1930-an |
Jadi, legenda adalah cerita fiksi rakyat yang sudah merakyat
dan memiliki bukti – bukti. Salah satu bukti dari legenda ini adalah makam Tuan
Tapa yang letaknya di gampong Padang, bersebelahan dengan MIN Tapaktuan dan
Masagik Tuo. Kuburan ini panjang ( lupa
ukurannya berapa ) dan dihias indah dengan kerang – kerang raksasa. Kuburan
ini sudah dipugar oleh kolonial Belanda. Faktanya, mantan presiden RI, Pak SBY
pernah berkunjung ke makam ini pada tahun 2003 saat beliau hendak menjenguk
anaknya yang bertugas di daerah Menggamat.
Untuk artikel tentang Mesjid Tuo berikut saya kutip dari http://dmilano.wordpress.com.
|
Tampak Depan Masagaik Tuo |
Mesjid Tuo Kampung
Padang terletak di Gampong Padang Tapaktuan, Aceh Selatan. Mesjid Tuo Kampung
Padang ini dibangun pada tanggal 10 Agustus 1108 Masehi oleh Syech Al-Jazirazi
Farsyiah Bin Ibnu Mansyur dalam bentuk pondok kecil berlantai papan. Tapi pada
pendapat lain disebutkan mesjid ini dibangun pada tahun 1858 berdasarkan tanda
tahun yang terpahat di salah satu tiang mesjid ini. Kemudian pada tahun 1115
mesjid ini direhabilitasi oleh muridnya Tengku Muhammad Chalidy bin Fasaman.
Kemudian pada tahun 1351 Masehi kembali direhabilitasi oleh seorang ulama yang
bernama Tengku H. Abdul Manan bin Muhammad Sutan Pariaman. Dari dulu sebelum
masuknya penjajahan Belanda, mesjid ini tempat belajar membaca Al-Qur’an dan
tempat menyelenggarakan shalat Jumat dan memperingati hari-hari besar Islam
seperti Israk Mikraj, 1 Muharram dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Keanehan dan
kelebihan Mesjid Tuo ini, di depannya terdapat Makam Tuan Tapa, orang keramat
yang membunuh Naga. Setiap memperingati Maulid Nabi, dari permukaan makam Tuan
Tapa ini keluar dengan sendirinya talam, piring, mangkok, gelas dan sendok
serta perkakas dapur lainnya secara gaib. Kemudian semua benda itu ditaruh
kembali setelah digunakan, dan pada tengah malam menurut saksi mata semua benda
itu masuk dan hilang kembali ke dalam Makam Tuan Tapa.
Menurut penuturan
sejarah pada tahun 1938 sampai 1943 Masehi sangat sering Tengku Peulumat datang
shalat Dzuhur dan Ashar ke mesjid ini bahkan dikatakan juga Tengku Peulumat
yang keramat ini sering tidur siang di mesjid menunggu waktu shalat Ashar. Pada
suatu saat Tengku Peulumat sedang tidur, beberapa murid yang sedang belajar
mengaji bertanya kepada Tengku Peulumat: “Kenapa Anduang tidur bergelung dan
menekukkan lutut seperti orang kedinginan?” Lantas orang suci dan keramat ini
menjawab: “Jika kedua kaki ini aku ulurkan kena tepi langit.”
Kemudian pada hari yang lain, saat shalat Ashar tiba-tiba
Tengku Peulumat, Paman dari Tgk. Syekh Muda Waly Al Khalidy ini tiba di depan
pekarangan Mesjid Tuo dalam keadaan basah kehujanan. Salah seorang jamaah
bertanya kepadanya: “Bagaimana Tuanku shalat basah seperti itu?” Lantas Aulia
Allah ini membuka bajunya lalu dikibaskannya beberapa kali sehingga semua
pakaian yang lagi basah ditubuhnya itu kering seperti baru diangkat dari
jemuran.
|
Tampak depan mesjid Istiqamah Tapaktuan |
Nah, kemudian ada satu mesjid lagi yang terkenal, megah, dan
indah di Tapaktuan. Mesjid itu adalah Mesjid Raya Istiqamah yang terletak di
pusat kota Tapaktuan.
|
Menara di depan Mesjid Istiqamah |
Mimin tidak tau banyak tentang mesjid ini, karena mesjidnya lumayan jauh juga kalau jalan kaki. Tapi, menurut mimin ini adalah mesjid yang paling indah di Aceh
Selatan. Walaupun ukurannya tidak terlalu besar, tetapi mesjid ini sangat megah
dan indah. Setiap detailnya dikerjakan dengan sempurna dan pengecatan yang
sempurna menjadikan mesjid ini sangat sedap di pandang mata. Di depan mesjid
ini terdapat sebuah menara. Kalau kita masuk dari pintu depan, tempat wudhu
pria ada di sebelah kanan dan wanita sebaliknya. Di mesjid ini juga menjadi
tempat eksekusi hukuman cambuk. Di
mesjid ini juga sering diadakan acara besar keagamaan dan tabligh akbar oleh Pemkab Aceh
Selatan. Ketika rakan berada di halaman mesjid ini memang terasa panas dan
gersang, tapi rakan dan sanak akan merasakan lembutnya angin laut. Apalagi di dalammesjid juga cukup sejuk. Banyak orang
datang ke mesjid ini terkadang untuk menikmati anginnya hingga mereka terlelap
di dalam mesjid. Para musafir seperti rombongan wisata, supir truk, atau mobil angkutan sering berhenti di mesjid ini. Ketika bulan ramadan, di luar mesjid sering di gelar lapak jajanan berbuka. Kadang jika musim buah, pedagang buah sering mangkal di parkiran mesjid.
|
Eksekusi hukuman cambuk pagi pelanggar syariat islam yang dilaksankan di depan Mesjid Istiqamah |
11.
Pemandian Lubuk Simerah
dan Gua Kalam
Wah,
ternyata memang tak ada habisnya jika kita mencari tempat pemandian di kota
kecil nan indah Tapaktuan. Di atas kita sudah membahas bahwa di Tapaktuan ada
Pemandian Air Bentiang, Panjupian, Tingkat Tujuh, dan Kolam Aroya, Yap, kali
ini ada satu lagi yang populer, namanya Pemandian Lubuk Simerah.
Pemandian
ini merupakan salah satu bagian dari sungai yang bermuara Kuala Serullah. Di
dalam buku Legenda Tapaktuan Kisah Naga
Memelihara Bayi Raja Karya Pak Darul Qutni Ch, dideskripsikan bahwa
pemandian ini airnya hijau, sejuk, jernih yang saking jernihnya walaupun sudah
kedalaman 3 meter kita masih dapat melihat batu dan ikan di bawahnya. Memang
demikian adanya yang dapat rakan dan sanak jumpai bila datang kemari.
Untuk
mencapai tempat ini tak sulit. Pertama sanak dan rakan cari dulu simpang di depan swalayan RSM. Kemudian ikuti terus sampai mentok ke kantor PLN dan belok
kanan, kemudian belok kiri. Setelah itu ikuti jalan hingga sampai di tempat
berpondok di tepi sungai dekat kuburan setelah melihat jembatan gantung. Nah,
jika sudah sampai selamat bermandi ria sambil berpetualang. Hotspot permandian
yang sering dikunjungi adalah ‘bawah pipa’.
|
Ini adalah hotspot 'bawah pipa'.
Di atas adalah sahabat - sahabat Remako yang setia berpetualang kemana pun. |
Kalau
rakan dan sanak berada di ‘bawah pipa’ dan naik
ke atas bukit di yang tidak ada pipanya, maka sanak dan rakan akan menemukan
sebuah jalan setapak. Pasti penasarankan jalannya mau ke mana? Silahkan sanak
dan rakan ikuti jalan setapak mengikuti aliran sungai maka sanak dan rakan akan
sampai di Gua Kalam. Perjalanannya sangat menantang dan menyenangkan. Medannya
tidak terlalu sulit, tapi ketika sudah memasuki trek sungai mungkin harus lebih
berhati – hati. Selain itu, perjalanan menuju Gua Kalam juga akan disuguhi
dengan pemandangan menakjubkan dan indah dari atas lembah.
|
Sahabat Remako 0107 yang sedang berpetualang menembus gua kalam. |
Gua
Kalam adalah salah satu gua terkenal yang ada di Tapaktuan. Menurut Legenda,
gua ini adalah tempat berdiamnya Tuan Tapa. Sesuai namanya ( Kalam = gelap ),
gua ini sangat gelap dan sedikit cahaya yang masuk dengan keadaan yang lembab.
Di dalam gua ini dapat kita jumpai stalaktit dan ribuan kelelawar yang
menggantung di atap gua. Gua ini dilalui oleh sungai dan konon katanya di sini
banyak ditemukan batu cincin eksotis di dasar sungai. Kalau gua ini kita
tembusi, maka kita akan mendapat beberapa lubuk yang indah. Perlu diperhatikan,
kalau pergi kemari sebaiknya hindari dengan batu yang licin, semut besar,
lebah, biawak, bahkan ular hijau.
Kabar baiknya, untuk menikmati pemandian Lubuk Simerah dan Gua Kalam ini gratis. Tidak ada biaya parkir juga. Oh ya, untuk ke Gua Kalam sebaiknya rakan pergi dengan orang yang sudah pernah pergi ke sana, dikhawatirkan tersesat. Kalau masih nekat juga, silahkan jalan saja. Biasanya ada beberapa orang yang berkebun, tinggal tanyakan saja jalan pada mereka.
12.
Bekas Tapak Tuan Tapa
|
Sahabat ku, alm. Eris Munandar dari Cianjur |
Siapa
yang tidak kenal dengan tempat wisata yang satu ini, Ya, inilah dia objek
wisata yang paling terkenal di Tapaktuan, bahkan di Aceh Selatan. Objek wisata
yang satu ini sangat kental kaitannya dengan Legenda Tapaktuan, bahkan nama
kota itu sendiri. Sudah sejak dulu wisatawan dari luar daerah datang ke
Tapaktuan hanya untuk datang ke sini. Ya itulah dia Tapak Tuan Tapa yang
terletak di kaki Gunung Lampu dekat pelabuhan Tapaktuan. Di Jalan Merdeka yang merupakan jalan menuju ke tapak juga terdapat sebuah tugu yang merupakan tugu peringatan pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya di Tapaktuan, 29 Agustus 1945 lalu.
|
Tugu Peringatan Pengibaran Sang Saka Merah Putih pertama kali di tapaktuan pada 29 Agustus 1945
Tugu tersebut berada di depan kantor Legiun Veteran Tapaktuan |
Sangat
mudah untuk mencapai tempat ini. Rakan dan sanak tinggal menuju ke arah kota dan
langsung lurus di samping pertokoan. Di sana rakan dan sanak akan menemui
sebuah pondok kecil. Sekarang sudah ada beberapa pondok yang menyedikan makanan dan oleh-oleh bertemakan Tapaktuan. Juga ada sebuah tugu berbentuk tapak yang memaparkan tentang Tapak itu sendiri Di pondok itu nanti ada pemandu yang akan menunjukkan arah
ke Tapak dan mercusuar. Kalau sanak dan rakan mengikuti anak tangga menanjak yang ada di jalan menuju Tapak, itu akan mengarahkan ke sebelah lain Gunung Lampu yang di sana terdapat sebuah warung kecil yang cocok untuk tempat bersantai sore hari. Kalau sanak datang ke Tapak, harus berhati – hati
karena jalannya licin. Saat menyusuri jalan setapak maka kita akan disuguhi
pemandangan teluk Tapaktuan yang indah. Setelah sampai di sebuah bungalow, maka
akan terdapat sebuah persimpangan, kalau yang ke atas menuju tower gunung lampu
di mana kita dapat melihat teluk Tapaktuan 360o. Setelah sampai di
ujung jalan setapak, sanak dan rakan bisa naik ke atas jembatan pengamatan untuk bisa sampai ke titik pengamatan di dekat tapak. Tapak Tuan Tapa tersebut telah dipugar oleh Pemkab dengan cara
dibeton sehinnga memperjelas bentuk Tapak. Meskipun dibeton, Tapak ini 100%
asli buatan alam. Saya sendiri pernah melihat bentuk aslinya ketika masih kelas
3 SD. Oh ya, yang perlu di garis bawahi, kalau pergi ke Tapak jangan terlalu
ria, berbuat keributan, berbuat mesum, berbuat kerusakan, dan berkata kotor,
karena konon ombak dapat naik tiba – tiba. Saya sendiri sudah membuktikannya
dan berakibat sandal saya dkk hanyut dilarikan ombak. Terakhir mohon
hormati jiwa yang sudah bersemayam di sini, karena sudah sering orang hilang
dan meninggal di daerah ini, termasuk Sang Penulis Legenda Tapaktuan, alm.Darul Qutni Ch. Asal tujuan baik maka hasilnya baik juga.
Tidak perlu takut rakan dan sanak datang ke mari, tempat ini sudah ramai semenjak mudahnya akses. Jembatan pengamatan juga akan menjamin keselamatan sanak datang ke Tapak. Untuk ke mercusuar seingat saya sudah tidak ada akses lagi. Kabarnya takut membahayakan. Untuk parkir sepeda motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000 . Ingat sanak, jangan buang sampah sembarangan ya!
|
Tapaktuan dari atas tower mercusuar Gunung Lampu |
|
Pemandangan Siluet Putri Tidur dari jalan menuju Tapak |
13.
Rindu Alam Café
Kalau
dari tadi kita membicarakan pantai dan pemandian, maka kali ini kita akan
membahas hal yang lain lagi. Tempat ini salah satu tempat yang paling sering
dikunjungi di Tapaktuan. Para pelancong dan pengembara senang berhenti di sini
dengan alasan pemandangan yang indah, angin laut yang sejuk, tempat yang teduh,
dan menu yang enak dan terjangkau.
|
Salah satu view Rindu Alam |
Tempat
yang saya maksud adalah Rindu Alam Cafétaria.
Ini adalah tempat makan yang sudah sejak lama terkenal di Tapaktuan. Selain menyajikan hidangan yang memanjakan
lidah anda, tampat ini juga memanjakan mata dan tubuh anda. Bagaimana tidak,
lokasinya di tepi pantai berpasir putih nan lembut yang dipagari oleh cemara
menjadikana suasana di sini sangat sejuk dan tenteram. Cocok bagi sanak
dan rakan yang ingin melepaskan penat setelah seharian penuh diperjalanan atau
sekedar makan malam sekaligus menikmati sunset yang menawan bersama orang yang
anda kasihi di tempat yang harmonis ini. Fasilitas di sini sudah cukup lengkap
diantaranya mushalla, WiFi hotspot, arena bermain anak, dan tempat makan yang
dapat anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Menu yang disajikan sangat bervariasi
mulai dari nasi goreng yang sudah sangat santer di sini dan variasi jus yang
tentunya sesuai dengan sanak dan rakan inginkan.
|
Pondok makan di Rindu Alam |
Tempat
ini buka setiap hari mulai dari pukul 09.00 sampai pukul 23.00 dan hanya tutup
ketika hari libur nasional. Alasan namanya Rindu Alam saya tidak tahu, tapi
dari salah satu foto yang ada di kasir restoran, nama itu berkaitan erat dengan
pengalaman pendiri tempat makan dengan RM Rindu Alam yang ada di Puncak, Bogor.
Dengan goceng pun sanak dan rakan sudah bisa menikmati salah satu menu yang ada
di sini. Gimana ? Murah 'kan ?
|
Pemandangan indah dari bibir pantai di Rindu Alam |
14.
Gunung Kerambil
Dari
tadi kita sudah bahas objek wisata yang ada di Tapaktuan mulai dari ujung Timur
dan sekarang udah sampai di ujung Barat. Tak terasa sudah 13 objek wisata yang
saya paparkan, dan ini adalah objek wisaa terakhir. Siapa pula yang tidak tahu
tempat ini, Yap, Gunker.
Tempat
ini berupa sebuah bukit kecil yang berada sekitar 7Km dari pusat kota
Tapaktuan. Bukit kecil ini merupakan perbatasan antara kecamatan Tapaktuan dan
kecamatan Samadua. By the way apa sih
arti dari kerambil dan kenapa harus namanya gunung Kerambil. Gini nih sanak dan
rakan, Kerambil itu berasal dari Basa Aneuk Jamee ‘Kaghambie’ yang berarti
kelapa. Alasan dikasih nama demikian karena dulu di sini banyak sekali
dituumbuhi pohon kelapa dan demikian juga sekarang.
|
Salah satu view dari Gunung Kerambil |
Di
tempat ini banyak warung kecil yang menjual makanan ringan. Tapi salah satu
yang sudah terkenal adalah Jambo Kak Nong yang terkenal akan rujaknya. Rujak
kak Nong ini sudah tidak asing lagi agi sebagian orang Tapaktuan. Di warung –
warung ini biasa disinggahi pengendara yang ingin beristirahat sejenak. Selain itu,
coba rakan dan sanak menunggu sunset di sini. Waahh, , sunset di sini sangat
menawan dan memukau. Tak heran abanyak muda – mudi datang ke sini untuk
bersunset ria dan selfie. Tapi,
sayangnya rakan, banyak pemilik warung di sini yang membiarkan muda – mudi
datang ke sini untuk berkhalwat dan berduaan. Waduuhh,, sebaiknya WH Tapaktuan
segera bertindak dong, masa dibiarin hal semacam ini. Ini tidak pantas ada di
Bumoe Seramoe Mekah kita.
|
Sunset dari Gunung Kerambil |
15. Puncak Gemilang
Ini nih obek wisata yang akhir-akhir ini lagi hits. Instagrammable dan eye catching, dua kesan pertama untuk objek wisata ini. Objek wisata ini berupa sebuah titik panorama di komplek perkantoran baru Tapaktuan. Di sini, kita dapat menyaksikan indahnya teluk Lhok Bengkuang mulai dari asrama kodim sampai ke Bukit batu merah. Pemuda-pemudi biasanya memenuhi tempat ini pada sore hari. Maklumlah, namanya juga narsis. Tak hanya masyarakat lokal loh sanak, wisatawan dari daerah lain bahkan hingga provinsi Sumut pun kerap menyempatkan diri untuk berfoto di sini. Memang belum ada akomodasi pariwisata ke sini, toh namanya jugak area perkantoran. Namun, dalam perjalanan menuju ke tempat ini, sanak akan menjumpai sebuah warung kecil di sebelah jurang yang menurut saya cocok untuk menunggu sunset.
Untuk menuju ke tempat ini terdapat dua akses. Pertama dari kolam aroya, sanak bisa jalan terus mengikuti aspal ke atas, ikuti saja jalan hingga berubah menjadi jlan tanah dan menemukan lagi tanjakan aspal. Tanjakan aspal itulah jalan menuju Puncak Gemilang. Akses berikutnya dapat ditempuh dari batu merah. Nanti setelah melewati Kodim 0107, di sebelah kiri jalan ada pos ronda yang memiliki tugu di depannya dan sudah ada penunjuk jalan bertuliskan PUNCAK GEMILANG. Tinggal ikuti saja jalannya. Oh ya, tips keselamatan dari mimin, pastikan yang mengendarai kendaraan adalah orang yang sudah asli, mengingat jalannya cukup curam. PENTING : Untuk mendaki ke atas, sebaiknya ambil jalur yang di depan, bukan jalur pertama kali yang kita lihat, namun agak ke depan hingga aspal habis. Kalau jalur ke kiri yang pertama kali kita temui di sebelah kanan adalah jalur turun, memang ini masih berupa aturan tertulis.
Nah
sanak dan rakan, banyak ya ternyata objek wisata yang dapat kita jumpai di kota
kecil saya Tapaktuan. Walaupun kotanya kecil dan belum maju, tapi ini lah yang
membuat keindahan alam Tapaktuan tetap terjaga keasliannya. Sebenarnya masih
banyak lagi objek wisata yang bisa dikunjungi di tapaktuan. Tapi, nanti ya saya
posting di tempat lain.
Seperti
lagi pak Syah Loetan, Jinoe lon kisah
Aceh Selatan, Tapaktuan geuboh nan kota, leupah that ceudah alam di sinan, ngon
pemandangan laot Hindia. Alhamdulillah, Allah SWT telah menjadian Tapaktuan
kota yang penuh dengan keindahan alam. Ini semua patut kita syukuri, terutama
warga Tapaktuan agar bangga menjadi orang Tapaktuan dan menjelajahi pesona
keindahan alam Tapaktuan. Semoga Tapaktuan tetap menjadi kota yang Madani.